Anak TK / PAUD Lebih Baik Gambar Atau Bermain? Materi Pelajaran Terbaik Masa Kanak-kanak
Usia Anak TK Lebih Baik Gambar Atau Bermain? Masa kanak-kanak merupakan masa yang sangat penting dalam konteks pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan seorang anak di masa yang akan datang.
Pendidikan anak usia dini diarahkan untuk merangsang, membimbing, membina, dan mendorong pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak.
Dapat dikatakan bahwa pendidikan pada masa kanak-kanak merupakan semacam landasan bagi minat, bakat, dan kemampuan anak.
Berkaitan dengan hal tersebut, Pendidikan Agama Islam (PAI) sangat diperlukan, karena merupakan pondasi utama karakter peserta didik dan koridor akhlak dan budi pekerti.
Usia Anak TK Lebih Baik Menggambar Atau Bermain?
Keberadaan Pendidikan Agama Islam pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)/TK dibutuhkan setidaknya untuk dua hal mendasar.
Pertama, PAI di PAUD/TK diperlukan untuk mengembangkan keyakinan siswa tentang agama yang dianut dan dianutnya. Upaya ini sangat penting, terutama sebagai modal dasar untuk mengembangkan keimanan dan keislaman siswa.
Kedua, PAI di PAUD dan TK memberikan landasan keimanan, ibadah, dan akhlak mulia yang dikembangkan melalui kegiatan pembiasaan dan keteladanan. Dengan perspektif ini, PAI di PAUD dan TK menjadi landasan utama untuk mengembangkan karakter siswa.
Selanjutnya, masa kanak-kanak merupakan masa yang dalam istilah psikologi perkembangan dipahami sebagai Golden Age. Usia ini memungkinkan transmisi pengetahuan dan pembiasaan lebih mudah karena tingkat kemurnian otak, jiwa, dan emosi anak.
Dengan keadaan ini penanaman PAI akan lebih efektif jika dilakukan sejak dini, karena proses penanaman dan pembiasaan akan lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh anak-anak.
Penerapan nilai-nilai agama Islam yang diajarkan kepada anak sejak dini sangat berpengaruh terhadap kondisi psikologis dan emosional anak yang akan berdampak pada sikapnya di kemudian hari.
Dinamika Pembelajaran PAUD
PAUD sebagai bagian dari upaya sadar untuk melaksanakan pembangunan manusia seutuhnya, sejak dekade terakhir telah mengambil posisi sentral.
PAUD telah mengalami pergeseran paradigma. PAUD telah mencakup upaya sadar dan kolektif masyarakat, sekolah, pemerintah, dan sektor swasta.
Perhatian yang besar terhadap PAUD didasarkan pada pandangan bahwa menilai perkembangan pada usia dini sangat mempengaruhi perkembangan anak pada tahap selanjutnya.
Selain itu, penyiapan karakter anak sejak dini di PAUD dinilai mampu meningkatkan produktivitas kerja di masa dewasa.
Namun dalam kenyataan sehari-hari, praktik pembelajaran di PAUD/TK masih menghadapi berbagai tantangan.
Di Indonesia, masih banyak proses pembelajaran PAUD/TK yang tidak memperhatikan tingkat perkembangan dan tingkat kebutuhan anak pada usia dini.
Hal ini dikarenakan pola pembelajaran yang dilakukan cenderung bersifat akademik yaitu pembelajaran yang menekankan pada pencapaian kemampuan anak dalam membaca, menulis, dan berhitung.
Dengan pendekatan yang berpusat pada akademik, pembelajaran tidak memperhatikan usia dan tingkat perkembangan anak. Kecenderungan ini antara lain disebabkan oleh kesalahpahaman konsep pembelajaran anak usia dini pada anak usia dini.
Pembelajaran yang harus dilakukan pada anak usia dini adalah mengembangkan seluruh potensi yang ada meliputi aspek penanaman nilai-nilai agama, moral, fisik, kognitif, bahasa, sosial dan seni.
Pendidikan yang hanya berorientasi pada kemampuan akademik, membuat siswa tidak sejahtera dalam kehidupannya. Karena anak-anak dipaksa sebelum waktunya.
Padahal, pembelajaran harus bersifat komprehensif dengan tidak menitikberatkan pada aspek-aspek tertentu yang notabene merupakan tuntutan sekolah dasar.
Oleh karena itu, pelaksanaan pembelajaran di PAUD dan TK perlu dikembangkan menuju pembelajaran yang sesuai dengan dunia, dengan menerapkan konsep belajar melalui bermain.
Kendala Pembiasaan Anak TK
Dari segi pelaksanaan, belajar di rumah dengan metode pembiasaan tidak semudah yang dibayangkan. Faktor kurangnya semangat anak dan kurangnya kemampuan orang tua dalam mendampingi anak menjadi tantangan dalam penerapan metode pembiasaan.
Tidak semua orang tua mampu berperan sebagai guru di sekolah. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajarnya, guru berpeluang memiliki kemampuan yang lebih spesifik dalam proses pembelajaran dibandingkan orang tua.
Dengan kondisi tersebut, proses pembelajaran di rumah dapat berjalan tanpa variasi yang menarik, bahkan cenderung monoton.
Akibatnya, pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembiasaan tidak berjalan dengan mudah. Peran vital orang tua dalam penerapan metode pembiasaan di rumah belum diikuti dengan pemahaman yang cukup tentang cara mendampingi dan membimbing anak sesuai aturan PAUD.
Kebingungan orang tua dapat mempengaruhi anak-anak. Anak-anak dapat mengalami hal-hal yang seharusnya tidak dialami pada usia mereka. Pada titik ini, kesiapan orang tua untuk menciptakan lingkungan belajar menjadi sangat mendesak.
Di sisi lain, guru diharapkan untuk menjaga komunikasi dua arah dengan orang tua dan siswa secara teratur.
Hal ini bisa dimulai dengan memastikan terpenuhinya kebutuhan dasar anak, kemudian dilanjutkan dengan berbagi ilmu dan tips mendidik anak sesuai metode pembiasaan di PAUD.
Guru harus membuka pintu lebar-lebar untuk menjadi konsultan bagi orang tua dan menumbuhkan kepercayaan orang tua. Lalu bagaimana cara mengajar di TK?
Cara Mengajar Anak TK
Nah, bagi Anda yang berperan sebagai pendidik atau orang tua, berikut beberapa cara mengajar anak TK secara efektif dan optimal.
Optimalkan Aktivitas Lisan
Dikutip dari maitlandmontessori.org, ada beberapa cara terbaik untuk mengajar anak usia 3 hingga 6 tahun. Salah satunya dengan memaksimalkan kegiatan berbahasa secara lisan atau berbicara dengan kosakata yang diketahuinya. Bahasa lisan dianggap sebagai dasar untuk ekspresi bahasa semua anak di kemudian hari.
Sebaliknya, pada usia ini, anak-anak didorong untuk lebih banyak berbicara dengan teman sebayanya. Ketika dia mendengar orang lain menggunakan kata-kata ini, dia akan belajar lebih banyak. Selanjutnya, anak dapat melanjutkan ke poin berikutnya yaitu membaca.
Gunakan Seni sebagai Ekspresi Diri
Dalam konsep pendidikan Montessori, seni bukanlah mata pelajaran. Seni sebenarnya merupakan bagian dari ekspresi diri yang melengkapi kegiatan eksplorasi anak.
Materi tentang musik dan seni harus dimasukkan dalam materi pelajaran dan lingkungan belajar anak. Dengan demikian, seni dan musik menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan sehari-hari anak di usia taman kanak-kanak.
Ajarkan Keterampilan dalam Menjalani Kehidupan Sehari-hari
Biasanya, balita dan anak prasekolah suka meniru kebiasaan orang dewasa dan ingin berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari. Ini bukan hal yang negatif.
Padahal, anak harus diberi kesempatan untuk mempelajari keterampilan tersebut agar kelak dapat menjalani kehidupan yang baik.
Beberapa contohnya adalah menyapu, memoles, menuangkan cairan, menggosok, dan membersihkan. Tidak perlu menuntut anak Anda melakukannya dengan sempurna, cukup beri dia hadiah sederhana saat dia berhasil.
Kecepatan juga bukan nilai utama, tapi usaha dan niat. Mengajarkan anak keterampilan dasar ini akan memicu anak untuk lebih mandiri dan percaya diri.
Maksimalkan Kemampuan Sensorik
Salah satu hal yang perlu dimaksimalkan pada anak adalah kemampuan sensoriknya. Perlu disadari, dunia ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari warna, bentuk, ukuran, suara, rasa, dan bau. Memiliki pengalaman dengan semua jenis ini akan melatih kreativitas anak Anda di masa depan.
Oleh karena itu, pendidik perlu memilih atau menyiapkan materi tertentu yang mencakup semua informasi. Dengan mempelajari hal ini, anak akan dilatih untuk mengklasifikasikan dan memahami dunia di sekitarnya.
Menghitung Benda Nyata
Cara mengajari anak TK berhitung adalah dengan menggunakan benda-benda konkret, seperti roti yang ia makan, binatang yang ia lihat, atau anggota tubuhnya.
Pada usia prasekolah, anak sebenarnya sudah memiliki insting untuk menghitung. Biasanya, anak akan menghitung apa saja yang ada di sekitarnya. Nah, jadikan ini cara yang baik untuk mendidik anak.
Selain peran guru di sekolah, orang tua juga perlu mendampingi anaknya selama belajar. Dengan demikian, pendidikan yang diterimanya di sekolah lebih sempurna. Dukungan orang tua lainnya berupa pemberian makanan bergizi kepada anak.
Selain makanan yang dikonsumsi sehari-hari, orang tua juga perlu menambahkan Bio Strath sebagai suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh anak, membantu perkembangan otak, dan meningkatkan konsentrasi saat belajar.
Nah, itulah cara mendidik anak TK yang bisa dilakukan oleh para pendidik dan orang tua.
Gambar Anak TK
Anak TK harus banyak bermain dan melakukan kegiatan yang menyenangkan contohnya saja belajar menggambar.
Memilih Gambar anak TK yang Baik untuk Perkembangan Otak
Ada banyak gambar anak TK yang bisa dipilih. Namun, apakah bentuk gambar tersebut baik untuk perkembangan otak bayi?
Selama ini, banyak orang tua yang tidak terlalu memperdulikan gambar apa yang dibuat oleh anaknya. Mereka membiarkannya begitu saja. Selama alat menggambar dan kertas tersedia, terserah anak mau menggambar apa.
Tentu saja itu pilihan atau pilihan. Orang tua yang bijak juga akan bijak dalam memilih gambar untuk dibuat anak TK. Padahal, gambar anak TK mewakili kepribadiannya lho. Dan bukan tidak mungkin apa yang digambar anak merupakan perwujudan dari apa yang ingin ia capai di masa depan.
Anak TK Harus Lebih Sering Menggambar
Anak TK sebaiknya tidak diajari menulis dan membaca. Namun, banyak sekolah yang melanggarnya. Alasannya bermacam-macam. Beberapa berada di bawah tekanan dari orang tua mereka. Tentu bukan tekanan koersif, tapi tuntutan.
Banyak orang tua yang ingin anaknya pandai membaca dan menulis saat masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Dengan harapan nantinya bisa mendapatkan SD favorit.
Semoga Anda bukan tipe orang tua seperti itu. Karena TK adalah masa dimana anak-anak tidak boleh dipaksa untuk belajar seperti orang dewasa. Anak TK harus banyak bermain dan melakukan aktivitas yang menyenangkan. Misalnya, belajar menggambar.
Dan jangan salah. Menggambar memang terlihat sederhana dan aktivitas yang sepele. Jauh lebih berguna untuk mempelajari hal-hal lain seperti membaca dan menulis. Mulai sekarang, singkirkan anggapan seperti itu.
Ada manfaat dari kegiatan menggambar anak TK. Kegiatan sepele ini bisa menghidupkan imajinasi anak. Dengan begitu, anak akan lebih kreatif.
Bayangkan jika anak terus diasah kreativitasnya. Ketika dia dewasa, dia tidak akan menjadi ‘bebek’ atau anak yang menyusu. Dia akan menjadi orang yang penuh kreativitas. Ia selalu berpikir bagaimana berinovasi dan menciptakan hal-hal baru.
Sekarang banyak anak yang pintar tapi hanya dari apa yang mereka hafal. Hanya sedikit anak yang cerdas dan kreatif. Padahal, anak seperti ini sangat dibutuhkan.
Mengapa anak-anak sedikit kreatif? Karena sejak TK anak-anak dipaksa untuk mempelajari hal-hal yang seharusnya tidak mereka pelajari.
Imajinasi mereka dimatikan dengan mengajar anak-anak pelajaran orang dewasa.
Jadi, apakah Anda tertarik untuk mengajar menggambar di TK?
Gambar Sederhana Tapi Menantang untuk Anak PAUD dan TK
Mungkin Anda merasa tidak pandai menggambar. Jadi Anda tidak berani mengajari anak membaca.
Anda bisa serahkan saja pada ahlinya. Ini berarti Anda dapat memasukkannya ke dalam pelajaran menggambar. Ini seharusnya hanya menjadi pilihan terakhir.
Meskipun kamu tidak bisa menggambar, tentu kamu bisa membuat sesuatu yang sederhana bukan? Anak TK tidak perlu membuat gambar yang sempurna.
Yang terpenting, dia menggambar dan imajinasinya terus hidup.
Oleh karena itu, ada beberapa gambar sederhana yang dapat menghidupkan imajinasi mereka. Apakah mereka?
Gambar Pemandangan Alam Anak Paud dan TK
Ini adalah gambar yang paling sering digambar oleh guru. Begitu juga dengan anak TK. Anda tahu mengapa?
Ini adalah gambar sederhana. Dan untuk anak TK, mereka bisa dengan mudah membuatnya. Karena pemandangan alam adalah pemandangan yang mereka lihat setiap hari.
Selain itu, anak-anak sering memiliki kesan alam. Oleh karena itu, anak-anak dapat lebih mudah menuangkan kesan dan imajinasinya ke dalam sebuah gambar.
Menggambar pemandangan alam tidak perlu detail. Biarkan anak mengungkapkan apa yang dia pahami tentang alam. Biasanya, anak-anak akan secara otomatis menggambar pohon, gunung, dan matahari. Biarlah. Setiap anak memiliki imajinasinya masing-masing tentang pemandangan alam.
Gambar Rumah
Gambar anak TK yang juga sering dibuat adalah rumah. Bahkan, anak-anak akan sangat tertarik untuk menggambarkan kondisi rumahnya masing-masing. Dia akan menggambar rumahnya sendiri.
Anak-anak biasanya akan menggambar rumah dengan bentuk seperti garis biasa. Agar anak lebih semangat, ajari anak cara mewarnai. Karena dengan melihat gambar yang berwarna-warni, anak akan lebih tertarik untuk terus menggambar.
Gambar Hewan
Mengenalkan lingkungan sekitar sangatlah penting. Sedini mungkin, orang tua harus mengenalkan lingkungan pada bayi. Salah satunya dengan mengenalkan berbagai jenis hewan di sekitar.
Anak-anak biasanya tertarik menggambar binatang. Dia akan memilih hewan yang paling berkesan yang kemudian dia gambar. Oleh karena itu, akan lebih baik jika Anda membawa anak Anda ke kebun binatang. Biarkan anak-anak lebih mengenal jenis-jenis hewan yang ada di dunia.
Dan biarkan otaknya merekam dan imajinasinya bekerja. Sesampainya di rumah, anak akan tertarik untuk menggambarkan bentuk hewan yang baru dilihatnya.
Menggambar Anak TK Kartun
Karakter kartun apa yang paling disukai anak-anak? Cari saja di internet. Kemudian, cetak gambar. Biarkan anak meniru karakternya.
Gambar anak TK berupa karakter kartun memang sering populer. Anak-anak suka dan tertarik menggambar. Itulah intinya.
Gambar Buah
Tidak semua anak bisa menggambar dengan baik. Misalnya, menggambar karakter kartun tentu tidak mudah.
Hal ini dapat diantisipasi dengan meminta anak menggambar buah.
Ambil saja buahnya di ruang makan. Minta anak Anda menggambar buah. Siapkan juga crayon agar bisa diwarnai sesuai dengan warna buahnya.
Gambar terlihat sederhana. Namun, bagi anak-anak, menggambar benda-benda ini menyenangkan sekaligus menantang. Lalu, kapan Anda meluangkan waktu untuk menemani anak Anda belajar menggambar?
Melihat Kepribadian Anak dari Gambar
Menurut psikolog, ada makna yang terkandung dalam gambar yang dibuat anak-anak. Betulkah? Anda bisa percaya atau tidak. Yang pasti, ada kecenderungan ilmiah tentang hubungan anak dengan kepribadiannya.
Misalnya, anak yang suka menggambar pemandangan. Biasanya anak-anak menyukai kegiatan di luar ruangan. Dia suka bermain di ruang terbuka. Dia suka berlari, bermain bola, bermain bulu tangkis, dan sebagainya. Anak cenderung memiliki kepribadian yang mudah bersosialisasi dengan orang lain.
Sementara itu, ada anak-anak yang suka menggambar karakter kartu tertentu.
Bisa jadi itu adalah mimpinya. Dengan mengidolakan seorang tokoh, tidak menutup kemungkinan anak tersebut memiliki kepribadian yang sama dengan tokoh kartun tersebut. Dan mungkin dia sangat ingin menjadi seperti karakter kartu di masa depan.
Jadi, banyak hal yang bisa Anda dapatkan dari gambar anak TK. Membiarkan anak Anda menggambar berarti Anda membantu mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak Anda.
Di sisi lain, Anda juga bisa mengenal karakter anak dengan lebih baik. Padahal, dari foto-foto yang dibuatnya, Anda mungkin tahu apa yang diinginkan si bayi dan apa yang ingin dicapai sang anak saat ia besar nanti.
Materi Anak TK dan PAUD
Di TK saat ini, anak-anak tidak hanya diajak bermain tetapi juga akan diajak belajar tentang beberapa hal penting. Beberapa hal yang dipelajari anak di TK ini antara lain:
Belajar Tentang Huruf
Hal pertama yang pasti akan dipelajari anak-anak saat di taman kanak-kanak adalah tentang huruf. Huruf adalah salah satu hal dasar yang harus dipelajari anak-anak. Dalam belajar, hal dasar yang dibutuhkan anak adalah membaca, menulis dan berhitung. Oleh karena itu, sebagai sekolah persiapan, TK merupakan tempat belajar mengenal huruf.
Selain itu, anak-anak yang masuk sekolah dasar kini dituntut untuk bisa membaca. Hal inilah yang menyebabkan teman masa kecil benar-benar dikenalkan dengan bacaan dasar, dimulai dari belajar huruf. Pada teman masa kecil, anak akan diajarkan huruf besar dan huruf kecil.
Bukan sekedar perkenalan. Selain memberikan pengenalan kepada anak tentang huruf, teman masa kecil juga akan diajarkan kepada anak agar anak bisa melafalkan huruf sehingga nantinya bisa berkembang menjadi kata-kata.
Dalam pembelajaran di TK. Proses mengenal huruf dan kata sederhana sebaiknya tidak hanya dilakukan di sekolah tetapi juga di rumah bersama orang tua. namun belajar huruf untuk anak di rumah tidak harus seperti di taman kanak-kanak, bisa diselipkan pelajaran di tengah permainan anak agar ia menjadi lebih senang dalam belajar huruf.
Selain belajar bermain. Cara lain yang menarik dan efektif untuk belajar huruf dengan anak-anak adalah dengan membaca buku cerita bersama. Demikian salah satu hal yang diungkapkan oleh salah satu pakar membaca dari sekolah dasar di New York, Susan Quinn.
Membacakan buku cerita bersama merupakan salah satu hal baik yang dapat digunakan untuk membantu anak belajar membaca dengan lebih mudah. Dengan membaca buku cerita bersama, anak dapat lebih fokus dalam mengenal huruf dan kata sederhana.
Jadi, jika Anda ingin membantu anak Anda belajar, pastikan Anda memilih buku cerita yang menarik untuk anak-anak dan juga memiliki kata-kata yang sederhana. Juga, cobalah untuk membantu anak-anak belajar lebih mudah dengan membacanya dengan keras dan menggunakan artikulasi yang jelas.
Selain mengajarkan anak membaca, membaca buku bersama juga merupakan kegiatan yang dapat digunakan untuk mengenalkan anak pada budaya membaca. Budaya membaca ini adalah budaya yang akan membantunya menjadi lebih produktif di masa depan.
Kegiatan Menulis
Selanjutnya, hal lain yang akan dipelajari di TK adalah menulis. Setelah anak mengenal huruf, langkah selanjutnya adalah menulis huruf. Memperkenalkan anak Anda untuk menulis akan membantunya mengingat lebih mudah.
Di TK sistem pengajaran menulis akan dilakukan dengan mengajarkan anak menulis huruf dengan kata-kata sederhana seperti bobo, bobo, caca, cici dan kata-kata sederhana lainnya. Kata-kata sederhana ini nantinya akan diminta untuk diulang agar anak lebih mudah mengingat huruf dan cara penulisannya.
Lalu bagaimana dengan belajar di rumah? bagi anak yang sudah memasuki tahap menulis, ibu juga wajib membantu anak untuk mendorong keinginannya untuk belajar menulis dengan membuat kegiatan ini lebih menyenangkan.
Untuk membuat kegiatan ini lebih menyenangkan, beberapa hal yang bisa dilakukan adalah dengan membelikan kertas gambar yang disukai anak dan juga menyiapkan pulpen atau pensil warna agar anak lebih bersemangat.
Ketika Anda memiliki minat untuk mempelajari hal ini, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah memberikan apresiasi.
Apresiasi ini bisa dalam bentuk memberinya makanan yang disukainya dan juga bisa menampilkan hasil tulisannya. menampilkan hasil tulisan yang dimiliki anak akan membuat anak lebih termotivasi untuk melakukan kegiatan menulis ini.
Anda bisa memajang tulisan anak ini di dinding atau Anda bisa memperpanjangnya di pintu lemari es menggunakan magnet. Itu tidak memanjakan dan tetap membuat anak Anda merasa senang karena usahanya dihargai, bukan?
Mengenal Angka dan Menghitung Kepada Anak-anak TK
Hal selanjutnya yang bisa dilakukan saat di TK adalah mengenal angka dan kegiatan berhitung. Selain sudah bisa membaca, anak yang sudah masuk sekolah dasar juga dituntut untuk bisa melakukan perhitungan dasar.
Oleh karena itu, di TK harus diajarkan trik dasar berhitung. Di taman kanak-kanak, anak-anak dapat menghitung setidaknya 30 benda. Artinya anak bisa mengurutkan angka dari 1 sampai 30.
Selain diajarkan mengenal angka dari 1 sampai 30, hal lain yang akan dilakukan di TK adalah belajar aritmatika dasar. Perhitungan dasar ini biasanya merupakan perhitungan untuk penjumlahan dan pengurangan sederhana dengan angka di bawah 10.
Untuk belajar di rumah, para ibu bisa mencoba mengajak anaknya berhitung apa saja yang bisa dilakukan. Misalnya, menghitung piring yang sedang dicuci, menghitung pakaian yang sedang dikeringkan, atau menghitung mainan yang mereka mainkan. Memasukkan pembelajaran dengan cara ini akan membantu anak-anak mengenali angka dan berhitung dengan lebih mudah.
Mengenali Bentuk
Pelajaran selanjutnya yang biasanya diberikan oleh TK adalah belajar tentang bentuk. Bentuk ini dapat dilihat dari gambar sekolah TK dan juga dari benda nyata. Dalam bentuk pembelajaran ini, anak-anak akan diberikan pemahaman tentang bentuk-bentuk geometris yang dapat mereka temukan. Mulailah dengan lingkaran, kotak, dan juga bangun dengan n aspek lainnya.
Di taman kanak-kanak, guru akan membantu anak belajar dengan menggunakan alat peraga dan memberikan contoh alat atau benda yang ada di sekitarnya. Biasanya anak juga akan diminta untuk mengelompokkan benda berdasarkan bentuknya.
Untuk ibu yang membantu anak belajar di rumah hal ini juga bisa dilakukan untuk membantu anak mengenal bentuk dengan lebih mudah. ibu dapat mengumpulkan benda-benda di rumah dan memberikan pertanyaan tebak-tebakan kepada anak tentang bentuk-bentuk benda tersebut.
Selain itu, ibu juga dapat memasukkan pengetahuan tentang benda-benda tersebut dalam kehidupan sehari-hari anak-anaknya, seperti meminta anak-anak mereka untuk mendapatkan tutup kaca bundar atau mendapatkan piring plastik dengan bentuk bulat atau bentuk lain yang ingin Anda ajarkan kepada mereka. Anda. anak-anak.
Ya, belajar tidak selalu harus berurusan dengan buku dan membutuhkan konsentrasi khusus. Hal-hal tersebut juga bisa Anda selipkan ke dalam keseharian anak Anda agar anak bisa lebih mudah menerapkannya karena mereka belajar dan sekaligus mengaplikasikannya.
Mengenal Warna
Warna juga merupakan salah satu hal yang akan dipelajari anak-anak di taman kanak-kanak mereka. Mengenal warna pada dasarnya bukanlah hal yang sulit bagi anak karena pada dasarnya anak sangat menyukai warna. oleh karena itu tidak akan sulit bagi Anda untuk mempelajarinya. Bagi orang tua yang ingin mengenalkan warna pada anaknya juga tidak perlu menunggu TK, tapi bisa juga dilakukan saat program TK.
Mengenal Waktu
Setelah anak mengenal angka, maka hal selanjutnya yang akan dikenalkan kepada anak adalah tentang waktu. Ya, jika Anda tidak tahu angka, akan sulit bagi anak-anak untuk mengenali waktu. tetapi jika mereka sudah mengetahui angka-angka akan lebih mudah bagi mereka untuk mempelajarinya.
Pada dasarnya konsep waktu sudah dikenal anak dengan memasukkannya ke dalam taman kanak-kanak. Ketika anak memasuki taman kanak-kanak, anak-anak akan belajar tentang kapan mereka pergi dan kapan mereka pulang. Misalnya, dia berangkat jam 8 pagi dan pulang jam 12 siang.
Konsep waktu merupakan salah satu mata pelajaran yang disukai anak-anak. Hal ini dikarenakan masalah waktu merupakan masalah yang sering digunakan oleh orang dewasa. Ya, anak-anak melakukan seperti yang dilakukan orang dewasa. Karena itu, anak Anda juga akan lebih mudah memahami masalah saat ini.
Di sekolah, anak-anak akan diajarkan membaca jam secara teori, jadi untuk latihan di rumah, Anda bisa menggunakan jam sebagai pembatas aktivitas untuk memudahkan anak mengenal konsep ini. Misalnya mengajak anak mandi jam 3 sore atau jam 4 sore. Mintalah anak untuk sholat jam 3 untuk sholat Ashar.
Selain itu, Anda juga dapat membantu Anda menentukan waktu dalam hal pengelompokan yaitu pagi, siang, sore, besok, lusa, kemarin dan hari ini. Konsep waktu adalah konsep waktu yang akan dipelajari anak dalam interaksinya dengan orang-orang di lingkungannya.
Bantu Pelajari Tentang Musim
Salah satu materi TK yang juga perlu dipelajari anak-anak adalah tentang musim. Anda bisa memberikan contoh musim di Indonesia. Untuk mengenal musim di Indonesia, anak-anak akan lebih mudah mengenali ciri-cirinya. Sayangnya saat ini perbedaan musim setiap tahunnya tidak mudah untuk dibedakan. Karena batas-batasnya sekarang cukup kabur.
Selain belajar tentang musim di Indonesia, Anda juga bisa mengajak anak-anak Anda untuk belajar tentang musim di luar negeri. Musim di luar negeri terkadang lebih menarik, apalagi di negara yang memiliki 4 musim.
Dari pengenalan musim ini Anda juga bisa mulai mengenalkan anak Anda pada pembelajaran terkait siklus pembentukan air hujan bahkan salju pada anak Anda. Mempelajari hal-hal baru pasti akan membuat anak lebih tertarik dan fokus dalam belajar.
Pelajaran di atas adalah pelajaran yang bisa dilakukan di TK dan juga bisa dilakukan di rumah. Dengan mengetahui materi dari pelajaran ini, diharapkan orang tua akan lebih peka.
Padahal, sebagai anak-anak, anak seharusnya lebih fokus melatih kemampuan komunikasinya ketimbang menulis dan membaca.
Oleh karena itu, orang tua harus lebih waspada dan memahami lebih baik apakah Anda bisa masuk TK untuk mempelajari pelajaran untuk anak TK seperti yang disebutkan di atas.
Jika anak tidak mampu, maka boleh saja menunda TK sampai ia berusia 4 sampai 5 tahun. tapi kalau anak sudah bisa masuk TK juga tidak masalah.